SHARE

Istimewa

Hal tersebut dapat menyebabkan data perusahaan tidak terlindungi dan duplikasi data dilakukan di berbagai platform. Bagi organisasi/perusahaan, kondisi tersebut menimbulkan tantangan untuk melacak, mengelola, dan melindungi data sensitif yang disimpan di perangkat yang digunakan pekerja.

Siapkan infrastruktur TI modern untuk moda kerja hibrid  

Moda kerja hibrid dalam jangka panjang perlu dirancang sebagai ruang kerja digital yang siap digunakan untuk kebutuhan apapun. Artinya, baik ketika pekerja bekerja dari rumah atau di kantor, perusahaan harus siap mendukung terciptanya kolaborasi yang lancar dan bisa mengelola sumber daya TI dari manapun.

Dalam studi Dell tercatat 32 persen pekerja di Indonesia mengatakan bahwa sangatlah penting bagi mereka untuk bisa mengakses sumber daya internal perusahaan seperti akses ke intranet, data perusahaan/data bersama, database/perangkat CRM, dan sebagainya.

Semakin populernya tempat kerja hibrid juga berkontribusi pada meningkatnya adopsi teknologi cloud.

Firma Riset Teknologi Gartner memprediksi secara global pengeluaran end-user untuk layanan cloud publik akan meningkat 26,7 persen di 2021, seiring upaya para CIO dan pemimpin TI lainnya untuk terus memprioritaskan berbagai aplikasi yang berbasis cloud seperti software as a service (SaaS).

Bagi perusahaan/organisasi yang baru mulai bertransisi ke cloud, perusahaan dapat mempertimbangkan memulai dengan model infrastruktur hybrid cloud yaitu, infrastruktur yang mengkombinasikan cloud publik, privat dan edge untuk mendukung beban kerja tradisional dan aplikasi generasi berikutnya.

Lindungi data perusahaan dengan solusi keamanan endpoint

Satu hal yang wajib dimiliki perusahaan yang menerapkan moda kerja hibrid adalah strategi keamanan dan pengamanan data yang tangguh.

Moda bekerja jarak jauh menyebabkan data bisa tersebar di berbagai lokasi seperti pusat data, beberapa tempat kerja, serta ekosistem hybrid dan multi-cloud.

Dell menemukan bahwa di Asia Pasifik dan Jepang hampir 1 dari 3 (28 persen) pekerja terpaksa menggunakan alat produktivitas pribadi untuk bekerja.

Halaman :