SHARE

Ilustrasi (istimewa)

Masalah pada mental pun bisa berimbas pada kesehatan fisik. Stres yang terus menyerang membuat kualitas tidur terganggu dan munculah berbagai penyakit terkait hal ini seperti tekanan darah tinggi, maag dan lainnya.

Bukan hanya itu, perundungan berdasarkan berbagai studi juga berdampak pada kondisi finansial korban. Sebagian orang akan berusaha mencari bantuan tenaga profesional apalagi bila tempatnya bekerja menyediakan kompensasi kesehatan atau asuransi terkait kesehatan jiwa.

Akibatnya, dia akan mengeluarkan uang dua kali lipat lebih banyak untuk perawatan kesehatan mentalnya dibandingkan orang yang tidak mengalami perundungan.

Sementara bagi perusahaan tempat langgengnya perundungan, ada dampak negatif yang bisa terjadi. Semakin langgengnya bullying, semakin memungkinkan potensi hukum yang terjadi dan berujung rusaknya nama baik institusi atau perusahaan itu.

Melihat hal ini, Pingkan secara tegas mengatakan perundungan termasuk di tempat kerja perlu diberantas.

Penyandang disabilitas jadi target

Berbicara target secara umum, menurut Pingkan, biasanya menargetkan sosok-sosok berbeda dari mayoritas di mana bullying terjadi. Womanpreneur penyandang disabilitas, Nicky Clara mengatakan, mereka ini termasuk teman-teman penyandang disabilitas.

Clara menuturkan, sebagian teman peyandang disabilitas secara visual terlihat keterbatasan atau kekurangannya sehingga sangat rentan terhadap bullying. Dia bahkan mengakui, bullying bagi mereka dengan disabilitas layaknya makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Bentuknya beragam, mulai dari verbal hingga non-verbal termasuk menggunakan kekerasan fisik.

Halaman :