SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terkait dengan daftar pemilih tetap (DPT) yang belum tuntas, integritas, hingga digitalisasi.

"Daftar pemilih tetap (DPT) yang sejak dulu tidak selesai apakah mereka mampu mengatasi masalah ini? Kita butuh kemampuan anggota KPU dalam mengantisipasi masalah yang akan muncul ke depan," kata Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (13/4/2022).

Pangi berharap ketujuh anggota KPU yang dilantik pada hari Selasa (12/4) dapat memberikan solusi untuk mengurai persoalan fundamental dari tingkat hulu ke hilir terkait dengan sistem pemilu, pelaksanaan pemilu, serta teknis pemilu.

Terkait dengan faktor integritas, Pangi menegaskan bahwa integritas merupakan hal penting lainnya yang harus dimiliki oleh anggota KPU.

Ia membeberkan sejumlah contoh kasus, seperti pertemuan informal dengan orang-orang tertentu yang harusnya tidak perlu terjadi sebab, mereka sudah menjadi pejabat publik.

Peristiwa yang terjadi pada masa lalu, kata dia, harusnya tidak boleh terulang lagi. Maka, integritas adalah faktor penting apakah anggota KPU ini bisa dibeli atau tidak.

"Kalau mereka sudah selesai dengan urusan pribadinya, otomatis mereka tidak bisa dibeli. Maka, otomatis tidak ada potensi manipulasi data dan manipulasi surat suara. Kuncinya adalah kemampuan menahan diri," ucapnya.

Pangi pun memberikan saran kepada anggota KPU agar ke depannya mampu mengatasi segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan pemilu.

Halaman :