SHARE

istimewa

Hari Pertama PPDB DKI Jakarta Berjalan Lancar

Secara umum, hasil pengawasan menunjukkan pelaksanaan PPDB berjalan lancar, kepadatan pendaftar dalam sistem online hanya berlangsung sekitar pukul 08.00 s.d. 10.00 wib, setelah itu proses pemilihan sekolah Calon Peserta Didik Baru (CPDB) di DKI Jakarta berjalan lancar tanpa ada kendala berarti.

Kelancaran ini selain dikarena server memang sudah dipersiapkan dengan baik, namun juga karena inovasi Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membagi waktu pendaftaran, misalnya aktivasi akun   yang sudah dilakukan sebelumnya. Karena aktivasi akun ini yang justru membutuhkan waktu agak lama dibandingkan hanya memilih sekolah yang dimulai CPDB pada hari Senin (13/6) ini. Sehingga, ketika sudah aktivasi dan memiliki token, maka CPDB akan lebih cepat proses pendaftarannya, tinggal memilih sekolah tujuan.

“Namun demikian, para orangtua CPDB  banyak yang datang ke Posko PPDB Sudin Pendidikan Jakarta Utara wilayah 2 maupun Posko Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan dengan permasalahan dominan yaitu ganti password lantaran mayoritas orangtua CPDB lupa password saat  aktivasi akun”, ujar Retno.

Permasalahan PPDB Yang Muncul 

Permasalahan yang dialami oleh para orangtua CPDB beragam, bahkan ada yang sangat sederhana seperti hanya membutuhkan informasi tambahan tentang PPDB tahun 2022, mereka rata-rata menyampaikan kekhawatiran selesinya menggunakan umur sebagai patokan utama. Para penjaga loket tampak sangat sabar melayani.  Adapun  permasalahan yang kerap muncul diantaranya adalah: 

(1)    CPDB lulusan tahun 2021 tetapi tidak tahu kalau harus melakukan pra pendaftaran terlebih dahulu, untungnya Disdik DKI Jakarta menyediakan waktu hingga 14 Juni 2022. 

(2)    Pindah KK, dimana ada orangtua CPDB yang menanyakan mengapa Kartu Keluarganya yang baru pindah domisili di tempat baru dinyatakan tidak bisa mendaftar di DKI Jakarta, Dalam aturan jelas sudah tertulis bahawa perpindahan KK maksimal 1 Juni 2021, namun banyak orangtua CPDB banyak yang mengaku tidak tahu aturan tersebut. 

(3)    Tidak mengetahu sekolah swasta mana saja yang mengikuti PPDB Bersama SMA swasta dan  penjelasm apa saja bidang keahlian untuk SMK yang dipilih tersebut. 

(4)    Lupa klik tombol tanda tambah. Jadi  ada beberapa  orangtua CPDB  lupa mengklik tombol “tambah” saat memilih maksimal 3 sekolah, sehingga baru 1 pilihan langsung terkirim ke server dan tercetak. Para orangtua menjadi panik, padahal tidak masalah. 

“Petugas pelayanan dengan sabar menjelaskan bahwa orangtua CPDB tidak perlu khawatir, dan diminta untuk meunggu saja, jadi ketika nama CPDB tergeser tidak diterima disekolah tujuan yang dipih tadi, maka CPDB bisa memuilih kembali sekolah lain yang memiliki peluang diterima. Prinsipnya, selama masih belum diterima, maka CPDB masih bisa memilih sekolah lain”, pungkas Retno.

Halaman :