SHARE

istimewa

Mungkin yang lebih meresahkan adalah kemungkinan pengetatan kebijakan Fed dapat memecahkan gelembung pasar ekuitas dan perumahan kita saat ini," tambah Lachman.

Analis sering menyebut resesi sebagai dua kuartal berturut-turut kontraksi produk domestik bruto (PDB). Beberapa ekonom, sementara itu, telah memberikan nada yang lebih optimis, mengatakan bahwa beberapa pelemahan dilebih-lebihkan oleh angka utama PDB.

"Ekspor bersih merampok PDB pada kuartal pertama, memotong 3,2 poin persentase dari tingkat pertumbuhan utama, persediaan dan pemotongan pengeluaran pemerintah masing-masing mengambil 0,8 poin dan 0,5 poin," Tim Quinlan, ekonom senior di Wells Fargo Securities, menulis dalam sebuah analisis.

"Dampak itu membanjiri kuartal yang sebenarnya layak untuk pengeluaran bisnis dan konsumen dan menempatkan angka utama terjadi dengan kontraksi 1,4 persen," kata Quinlan.

Menggaungkan pandangannya, Diane Swonk, kepala ekonom di firma akuntansi besar Grant Thornton, mencatat dalam sebuah blog bahwa "kelemahan pada kuartal pertama lebih mencerminkan kelemahan di luar negeri daripada kelemahan di dalam negeri."

Namun, Swonk mencatat bahwa tantangannya adalah bagi The Fed untuk mendinginkan permintaan domestik tanpa mengirimkan terlalu banyak pendinginan melalui pasar tenaga kerja. "Mendapatkan kebijakan yang 'tepat' bukanlah hal yang mudah," katanya.

Bahkan Ketua Fed Jerome Powell, yang berpendapat bahwa soft atau setidaknya softish landing telah relatif umum dalam sejarah moneter AS, mencatat bahwa tidak ada yang memperkirakan bahwa membawa soft landing akan berlangsung atau mudah dalam konteks saat ini.

"Ini akan sangat menantang," kata Powell.

Ekonom Deutsche Bank menulis dalam sebuah laporan kepada klien awal pekan ini bahwa "kita akan mendapatkan resesi besar," menjadi bank besar pertama yang memperkirakan resesi AS, menurut laporan CNN.

Bank berpendapat bahwa akan memakan waktu lama sebelum inflasi kembali ke target Fed, yang berarti bank sentral akan menaikkan suku bunga secara agresif sehingga merugikan perekonomian.

Hufbauer mengatakan satu-satunya pertanyaan adalah kapan resesi benar-benar dimulai.

"Kebanyakan orang mengatakan bahwa kuartal berikutnya akan positif, jadi Anda tidak akan memiliki dua kuartal berturut-turut," katanya. "Tapi saya pikir pada akhir tahun ini, katakanlah pada kuartal keempat 2022, pada kuartal pertama 2023, resesi sangat mungkin terjadi."

Halaman :
Tags
SHARE