SHARE

istimewa

Dia telah berjuang selama beberapa dekade untuk menarik dukungan global bagi otonomi budaya dan bahasa di tanah kelahirannya yang terpencil dan bergunung.

Dalai Lama mengatakan dia secara luas mendukung ide Komunisme dan Marxisme. Dia tertawa saat menceritakan anekdot tentang dirinya yang pernah berpikir untuk bergabung dengan Partai Komunis namun dicegah oleh seorang teman.

Ketika ditanya soal Taiwan, dia berpendapat pulau itu merupakan pusat sesungguhnya dari budaya dan tradisi kuno China karena China daratan kini "terlalu dipolitisasi".

"Secara ekonomi Taiwan banyak dibantu daratan China," kata dia. "Dan budaya, budaya China, termasuk Buddhisme, saya pikir saudara dan saudari di China daratan bisa belajar banyak dari saudara dan saudari di Taiwan."

Meskipun Dalai Lama mengatakan dia tak punya rencana bertemu pemimpin China Xi Jinping, dia mengatakan akan senang mengunjungi lagi teman-teman lama karena "Saya bertambah tua", namun akan menghindari Taiwan karena hubungan pulau itu dengan China "cukup lembut".

"Saya lebih senang di sini di India, damai," kata dia sambil memuji negara itu sebagai pusat keharmonisan agama, terlepas dari keluhan kaum Muslim dalam beberapa tahun terakhir.

Dia mengatakan dirinya percaya semua agama membawa pesan yang sama.

"Semua agama membawa pesan kasih sayang dan menggunakan filosofi pandangan yang berbeda. Jadi masalahnya sekarang adalah para politisi, juga para ekonomi di beberapa kasus, menggunakan perbedaan agama ini. Jadi sekarang, agama dipolitisasi, itulah masalahnya."
 

Halaman :
Tags
SHARE