SHARE

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas

CARAPANDANG.COM - Dalam webinar memperingati Hari Santri yang diselenggarakan PBNU, Rabu (20/10), Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan bahwa Kementerian Agama sebagai "hadiah khusus" dari Pemerintah Republik Indonesia untuk Nahdlatul Ulama (NU). 

Pernyataan Menag  tersebut menuai polemik dari berbagai kalangan, termasuk dari NU sendiri.  Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini menilai pernyataan Menag Yaqut kurang bijaksana dalam konteks membangun spirit kenegarawanan.

“Kemenag hadiah negara untuk semua agama, bukan hanya untuk NU atau hanya untuk umat Islam,ujar Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini. 

Derasnya kritik terhadap pernyataannya, Menag memberikan klarifikasi, bahwa ucapannya itu semata-mata untuk memantik semangat para santri dan pondok pesantren pada acara internal.

"Pertama, saya sampaikan di forum internal, intinya adalah memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren," ujar Menag di Solo, Senin (25/10).

Dia malah mempertanyakan mengapa ucapannya menjadi masalah, sebab, Menag menyampai hal tersebut di  forum internal, dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada para santri saja.

Bahkan, ia mengibaratkan pernyataannya seperti pasangan suami-istri yang mengatakan bahwa dunia milik berdua. "Itu sama, kira-kira ketika kalian semua ini dengan pasangannya masing-masing melihat rembulan di malam hari, (mengatakan) dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma 'ngekos', salah enggak itu? Saya tanya salah enggak itu? Itu karena internal,"  katanya. 

Menag memastikan bahwa Kemenag tidak hanya untuk NU. Buktinya, kata Menag, Kementerian Agama memberikan afirmasi kepada semua agama.

"Semuanya diberikan hak secara proporsional. Ormas juga tidak hanya NU saja. Bahkan, di Kemenag ada Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, itu kader Muhammadiyah. Ada juga Irjen Kemenag yang bukan dari NU," kata Menag.

Menurutnya, karakter dasar dan jatidiri NU adalah terbuka dan inklusif. NU hadir untuk memberikan dirinya bagi kepentingan dan maslahat yang lebih besar. "Karena keterbukaan dan mengedepankan kemaslahatan itu sifat dasar NU," ujarnya. 

Tags
SHARE