SHARE

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh guna meningkatkan kompetensi guru agar murid dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal, khususnya dalam pengimplementasian k

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuka Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh guna meningkatkan kompetensi guru agar murid dapat mencapai hasil pembelajaran yang optimal, khususnya dalam pengimplementasian kurikulum merdeka.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengatakan program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) berbeda dari program-program yang telah ada selama ini, karena lebih komprehensif dan membantu guru mengembangkan diri, mulai dari kemampuan teknis sebagai pengajar sampai pola pikir sebagai pendidik generasi penerus.

"Saya harap ibu dan bapak guru dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini dengan sebaik mungkin, mengambil banyak pembelajaran, menjalin persahabatan sebanyak mungkin dari seluruh Indonesia. Dalam perjalanannya, tentu ibu dan bapak guru akan berhadapan dengan berbagai tantangan dan di situlah kita akan menguji ketangguhan kita sebagai penggerak transformasi dan pemimpin perubahan yang sejati," kata Nadiem dalam acara pembukaan yang digelar secara daring diikuti di Jakarta, Kamis.

Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Praptono mengatakan bahwa Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh diikuti oleh 18.079 Calon Guru Penggerak (CGP), yang terdiri atas 17.885 CGP reguler dari 285 kabupaten/kota di 32 provinsi dan 194 CGP Kognisi.

"Ini adalah hasil seleksi dari 220 ribu kandidat, sehingga pada kesempatan kali ini izinkan saya mengucapkan selamat kepada bapak dan ibu guru yang telah dinyatakan lolos sebagai peserta Pendidikan Guru Penggerak," ujar Praptono.

Setelah menyelesaikan program pendidikan, kata Praptono, para peserta diharapkan siap untuk menjadi pemimpin sekolah, pengawas, maupun pejabat struktural di bidang pendidikan.

Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh, katanya, akan dijalankan oleh Balai Besar Guru Penggerak maupun Balai Guru Penggerak yang ada di 11 provinsi, yakni Jawa Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Utara, Aceh, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Ia mengatakan pada angkatan tujuh, PGP reguler akan melibatkan 978 fasilitator dan 3.067 pengajar praktik, sedangkan PGP rekognisi akan dibantu oleh 20 fasilitator.

Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan tujuh berlangsung mulai 20 Oktober hingga 21 Desember 2022 untuk tahap satu. Rencananya, program dilanjutkan pada tahun anggaran 2023, yaitu 4 Maret dan selesai pada 21 Juli 2023.

"Kami doakan mudah-mudahan seluruh peserta yang mengikuti PGP angkatan tujuh ini dapat menyelesaikan program dengan baik. Harapan kita semua adalah tumbuhnya guru-guru yang mandiri, yang biasa dengan budaya refleksi, melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada murid, melakukan inovasi pengembangan sekolah bersama orang tua, dan guru yang selalu menjaga kode etik profesi," kata Praptono.