SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi mengatakan Indonesia terus menyerukan distribusi vaksin yang adil dan merata di forum-forum bilateral, regional, dan multilateral.

“Presiden Indonesia Joko Widodo telah menyuarakan keprihatinannya terhadap distribusi vaksin di forum-forum bilateral, regional, dan multilateral. Saya juga menjadi salah satu ketua dari kerja sama multilateral pengadaan vaksin COVID-19, COVAX Advance Market Commitment Engagement Group (COVAX-AMC EG) yang dibentuk untuk memfasilitasi akses ke vaksin untuk 92 negara,” ujar Retno Marsudi dalam kegiatan Global Town Hall 2021 yang diselenggarakan secara virtual, di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan vaksin akan langka dan barang langka sering dijual hanya kepada penawar tertinggi.

“Dan inilah yang terjadi saat ini. 64,99 persen orang di negara berpenghasilan tinggi telah divaksinasi setidaknya dengan satu dosis dibandingkan dengan 6,48 persen di negara berpenghasilan rendah. Lebih dari 80 persen vaksin telah dikirim ke negara-negara G-20 dibandingkan dengan 0,4 persen ke negara-negara berpenghasilan rendah,” kata Retno.

Setiap hari, ujar dia, ada 6 kali lebih banyak “booster” yang diberikan secara global daripada dosis utama di negara-negara berpenghasilan rendah.

Sebanyak 56 negara tidak memenuhi target WHO untuk memvaksinasi 10 persen dari populasi mereka pada September 2021, dan hampir 80 negara mungkin tidak mencapai target vaksinasi sebesar 40 persen pada akhir tahun ini, kata Menlu.

Sementara itu, setidaknya 100 juta dosis tidak dapat digunakan dan kedaluwarsa di negara-negara G7 pada tahun 2021, dan jumlah dosis yang terbuang dapat meningkat menjadi 800 juta pada pertengahan 2022.

Halaman :