SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Menteri luar negeri baru Prancis Catherine Colonna pada Selasa (12/7) mengatakan bahwa hanya tinggal beberapa pekan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan negara-negara kekuatan dunia.

Namun, seorang pejabat senior Amerika Serikat menjelaskan bahwa Washington tidak menetapkan batas waktu seperti itu.

Catherine Colonna mengatakan kepada anggota parlemen bahwa situasinya tidak lagi dapat dipertahankan. Dia menuduh Iran menggunakan taktik penundaan dan, selama pembicaraan di Doha dua minggu lalu, kembali pada posisi yang disepakati sebelumnya sambil terus maju dengan program pengayaan uraniumnya.

"Masih ada jendela peluang ... bagi Iran untuk akhirnya memutuskan menerima kesepakatan yang sedang dibangun, tetapi waktu terus berlalu," kata Colonna.

Dia memperingatkan bahwa jika Iran tetap bertindak pada jalurnya saat ini (dengan program pengayaan uraniumnya), negara itu akan mencapai ambang batas sebagai negara bersenjata nuklir.

"Waktu berlalu. Teheran harus menyadari hal ini," kata Colonna. Dia menambahkan bahwa pemilihan paruh waktu di AS akan mempersulit untuk mencapai kesepakatan.

"Jendela peluang akan ditutup dalam beberapa pekan. Tidak akan ada kesepakatan yang lebih baik dari apa yang sekarang ada di atas meja," ujarnya.

Saat ditanya apakah Amerika Serikat setuju dengan pandangan Colonna, seorang pejabat senior AS menunjuk komentar penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan kepada wartawan pada Senin (11/7) yang mengatakan bahwa "kami (AS) belum menentukan tenggat waktunya".
 

Halaman :