SHARE

Foto: Antara

Sanksi dan penyadaran kolektif

Kenyataan pahit terkait tragedi di Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari seratus orang ini merupakan catatan hitam sepak bola di Tanah Air ketika upaya untuk berbenah dan meningkatkan prestasi gencar dilakukan oleh PSSI.

Hal ini juga penting untuk dilihat sebagai peringatan tentang perlunya membenahi sepak bola Indonesia dari banyak sisi termasuk yang menjangkau urusan suporter.

Sebanyak 48 kejadian kekerasan selama kurun waktu 3 dekade yang menimpa sepak bola nasional adalah terlalu banyak untuk didiamkan dengan sanksi yang terbatas.

PSSI harus berani untuk mengambil tindakan tegas dan nyata yang dapat menimbulkan efek jera. Tindakan tersebut, antara lain, dengan menghentikan sama sekali kompetisi selama bertahun-tahun.

Atau melarang seluruh suporter untuk datang ke stadion bermusim-musim lamanya. Sebab denda terhadap klub atau sanksi administratif saja tidaklah cukup bila dibandingkan dengan kegetiran akibat melayangnya banyak nyawa.

Kita ingin menyaksikan liga Indonesia dihiasi pemandangan yang penuh dengan keakraban dan menjunjung sportivitas satu sama lain.

Kita tidak ingin lagi mendengar peristiwa memilukan di dunia sepak bola nasional yang selama ini lebih terlihat seperti medan perang yang menagih korban jiwa ketimbang sebagai olahraga yang menyenangkan dan mempersatukan.

Halaman :