SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya menjadi kembali bertengger di atas level psikologis 1.900 dolar, karena dolar AS yang lebih lemah mengangkat daya tarik logam kuning bagi pemegang mata uang lainnya, namun emas masih mencatat penurunan bulanan.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak naik 20,4 dolar AS atau 1,08 persen menjadi ditutup pada 1.911,70 dolar AS per ounce. Untuk bulan ini, merosot 1,9 persen, meskipun menunjukkan kenaikan 4,5 persen sejauh tahun ini.

Emas berjangka terangkat 2,6 dolar AS atau 0,14 persen menjadi 1.891,30 dolar AS pada Kamis (28/4/2022), setelah merosot 15,4 dolar AS atau 0,81 persen menjadi 1.888,70 dolar AS pada Rabu (27/4/2022) dan meningkat 8,1 dolar AS atau 0,43 persen menjadi 1.904,10 dolar AS pada Selasa (26/4/2022).

Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (29/4/2022) bahwa Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS meningkat sebesar 6,6 persen untuk tahun yang berakhir pada Maret, mencapai tertinggi baru 40 tahun dan mendukung emas.

Emas mendapat dukungan tambahan karena Chicago Business Barometer, juga dikenal sebagai Indeks Manajer Pembelian Manajer (PMI) Chicago, turun menjadi 56,4 pada April dari 62,9 pada Maret.

Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis Jumat (29/4/2022) oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 65,2 dalam survei April dari 59,4 pada Maret, tetapi jauh di bawah 88,3 April tahun lalu.

"Sudah beberapa minggu yang mengerikan untuk emas sejak menembus di atas 2.000 dolar AS untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Menurutnya, reli dolar tidak henti-hentinya dan telah menjadi hambatan nyata pada logam kuning - yang menimbulkan pertanyaan, apakah ada yang akan menghentikan dolar dalam waktu dekat?. "Jika tidak, apa artinya itu bagi emas?"

"Emas akan terus dilihat sebagai daya tarik safe haven dan lindung nilai inflasi, jadi saya tidak melihat tingkat penurunan baru-baru ini berlanjut, bahkan jika dolar tetap kuat."

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 9,6 sen atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 23,085 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 28,5 dolar AS atau 3,13 persen, menjadi ditutup pada 939,60 dolar AS per ounce. 

Tags
SHARE