SHARE

Trading Analyst Didimax Cenli Yani

CARAPANDANG - Mempelajari support resistance penting dilakukan terlebih dahulu jika ingin jago dalam trading di instrumen investasi.

Demikian disampaikan Trading Analyst Didimax Cenli Yani seperti dikutip Investor.id, Senin (25/4). 

Cenli mengatakan jika sudah mempelajari support resistance kita bisa menggunakan teknik apa saja untuk trading. Dia memperkenalkan salah satu teknik yakni 3 exponential moving average (EMA). 

Dia menjelaskan 3 EMA merupakan sebuah teknik dasar yang merupakan pengembangan dari Support Resistance. Tak heran apabila, teknik tersebut merupakan teknik dasar yang dikembangkan dari Support Resistance.

“Artinya, sebelum adanya teknikal-teknikal lain seperti Moving Average, Fibonacci, Stokastik dan lain-lain itu, banyak banget teknik yang didasarkan dari support resistance,” katanya. 

Menurutnya mempelajari support resistance  sangat penting dalam dunia trading sebab teknik ini yang menjadi teknik paling dasar dari teknik lainnya. Maka itu dia mengingatkan agar mempejari teknik tersebut sebelum menggunakan teknik-teknik yang lain. 

“Hal ini yang membuat saya selalu mengulang mengingatkan harus mempelajari dulu support resistance, baru sesudahnya ketika sudah menguasai, baru teknik apapun bisa digunakan,” tegasnya. 

Selanjutnya dia mengatakan, jika setelah belajar dan menguasainya, kita perlu tahu mengenai  pola Candle.  Menurutnya, pola Candle yang perlu diketahui bukan tentang Candle Hammer, Doji, dan lain-lain.

Dia menegaskan ini tidak perlu dihafalkan, jika kita sering mempraktekkannya maka  akan fasih dengan sendirinya  mengenai Candle pembalik arah, penerus arah, dan konfirmasi serta koreksi.

“Itu yang paling penting!,” tegasnya. 

Menurut Cenli, teknik 3 EMA dapat ditemukan di mesin pencari Google. Tapi, 3 EMA yang berada di Google adalah materi moving average secara umum. Ada beberapa teknik yang disertakan di materi-materi yang ada di mesin pencari tersebut. “Moving Average 3 EMA ini bukan buatan saya.

"Saya juga menemukannya di Google tetapi yang saya gunakan adalah penyempurnaan dari yang saya analisakan selama 6 tahun,” ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk Moving Average  dapat digunakan sebagai Support Resistance, Trigger, acuan sebagai Open Position, acuan sebagai Take Profit serta Stop Loss. "Semua Moving Average pakai teknik itu. Tapi di 3 EMA ini ada beberapa teknik yang tidak disertakan di materi-materi yang ada di Google,” imbuhnya. 

Lebih lanjut Cenli menjelaskan dalam menentukan Take Profit dan Stop Loss semua bisa dilihat dari Money Management, support resistance atau bisa juga berdasarkan teknik yang dipakai. Dalam menentukan itu semua bisa dilihat dari Money Management, Support Resistance atau bisa juga berdasarkan teknik yang dipakai. Untuk 1:1 atau 1:2 itu tergantung Money Management dan teknik yang dipakai.

“Kalau misalnya menggunakan Support Resistance berarti harus ditandai Stop Loss-nya di harga Support Resistance. Kalau sudah menggunakan Take Profit dan Stop Loss di area Support Resistance, balik lagi berapa profit yang mau diambil,” paparnya. 

Cenli juga mengingatkan kepada para trader untuk selalu melihat fundamental-fundamental yang ada. Contohnya, kondisi harga emas yang mengalami kenaikan saat ini berdasarkan fundamental yang sedang terjadi yaitu Invasi Rusia ke Ukraina. Naiknya XAU/USD ini adalah catatan baru sejarah karena naik berdasarkan fundamental yang diketahui. Fundamental yang dimaksud adalah invasi Rusia vs Ukraina yang membuat aset Safe Haven melambung tinggi. Karena para investor lebih memilih beralih ke beli emas daripada aset mereka hilang. Beli emas lebih safe kalau kondisi dunia ini mengalami perang.

“Tapi kalau perang ini sudah mengalami perdamaian, emas akan kembali ke tren normalnya, naik turun secara normal. Kalau misal emas tertinggi sekarang berada di 2.072 berarti dia harus ke area paling rendah yaitu 1.700. Karena di mana pun harga berada akan kembali ke tren harga paling rendah ataupun paling tinggi,” demikian Cenli. 

Tags
SHARE