SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas turun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan oleh penguatan dolar AS menyusul sikap Federal Reserve yang akan lebih agresif dalam memperketat kebijakan moneternya guna mengendalikan inflasi yang berada di level tertinggi empat dekade.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 13,9 dolar AS atau 0,71 persen menjadi ditutup pada 1.934,3o dolar AS per ounce. Untuk minggu ini, jatuh 2,0 persen, penurunan tak terduga setelah ayunan ke atas pada Senin (18/4/2022) ke level tertinggi enam minggu di 2.003 dolar AS.

Emas berjangka mencatat kerugian untuk hari keempat beruntun, setelah turun 7,4 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.948,20 dolar AS pada Kamis (21/4/2022), terpangkas 3,4 dolar AS atau 0,17 persen menjadi 1.955,60 dolar AS pada Rabu (20/4/2022), dan anjlok 27,4 dolar AS atau 1,4 persen menjadi 1.959,00 dolar AS pada Selasa (19/4/2022).

Emas turun karena Indeks Dolar mencapai tertinggi lebih dari dua tahun di 101,34 pada Jumat (22/4/2022), sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun mendekati tertinggi Desember 2018.

"Inflasi yang tinggi dan lingkungan ekonomi yang tidak pasti telah sangat mendukung untuk logam kuning dan saya tidak berharap itu berubah tetapi semakin ketatnya harga di pasar, semakin banyak resistensi yang akan kita lihat pada reli emas," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
 

Halaman :
Tags
SHARE