SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Harga emas berjangka tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menjadi bertengger di bawah level psikologis 1.900 dolar AS, karena dolar terus menguat tak henti-hentinya yang mengunjungi kembali tingkat tertinggi era pandemi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, merosot 15,4 dolar AS atau 0,81 persen, menjadi ditutup pada 1.888,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka muncul kembali di atas level psikologis 1.900 dolar AS, setelah sempat jatuh ke 1.890,20 dolar AS pada Senin (25/4/2022).

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya melonjak ke 103,29, tertinggi sejak puncak Maret 2020 di 103,96.

Greenback telah naik dari kekuatan ke kekuatan selama lima minggu terakhir di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menggandakan kenaikan suku bunga mulai Mei dan seterusnya.

Pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve akan bergerak agresif untuk menaikkan suku bunga pada Mei dan Juni dan kemungkinan besar pada Juli, sebagai tanggapan terhadap inflasi yang mencapai titik tertinggi dalam empat dekade.

Setelah memangkas suku bunga menjadi hampir nol pada awal pandemi, pembuat kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal atau FOMC, menyetujui kenaikan suku bunga era pandemi pertama pada 16 Maret, menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, atau seperempat poin. Itu membawa suku bunga pinjaman utama menjadi antara 0,25 persen dan 0,5 persen.

Banyak anggota FOMC telah menyimpulkan bahwa kenaikan Maret terlalu jinak untuk mengendalikan inflasi yang berlari kencang di tertinggi 40 tahun. Para ekonom hampir yakin sekarang tentang kenaikan 50 basis poin, atau setengah poin persentase, pada keputusan suku bunga berikutnya pada 4 Mei.
 

Halaman :
Tags
SHARE