SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Emas lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), berbalik menguat dari penurunan dua hari beruntun karena dolar AS tergelincir di tengah sedikit pendinginan harga konsumen untuk April, namun data inflasi tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Juni terangkat 12,7 dolar AS atau 0,69 persen, menjadi ditutup pada 1,853,70 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya, Selasa (10/5/2022), emas berjangka tergelincir 17,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.841,00 dolar AS, setelah anjlok 24,2 dolar AS atau 1,29 persen menjadi 1.858,60 dolar AS pada Senin (9/5/2022), dan menguat 7,1 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.882,80 dolar AS pada Jumat (6/5/2022).

Pertumbuhan harga konsumen AS melambat pada April karena harga bensin turun dari rekor tertinggi, menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, meskipun kemungkinan akan tetap panas untuk sementara dan menjaga Federal Reserve menaikkan suku bunga untuk mendinginkan permintaan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (11/5/2022) bahwa indeks harga konsumen AS naik 8,3 persen secara tahun ke tahun pada April, sedikit lebih tinggi dari 8,1 persen yang diperkirakan para ekonom.

Meskipun angka inflasi April turun dari 8,6 persen pada Maret dan menandai penurunan pertama dalam lima bulan, angka tersebut tetap tinggi, menurut analis pasar.

Membantu emas menguat, indeks dolar, yang awalnya menguat di tengah data indeks harga konsumen (IHK), turun tipis 0,1 persen. Emas juga mendapat dukungan tambahan karena imbal hasil obligasi pemeritah AS dan indeks saham AS melemah.
 

Halaman :
Tags
SHARE