SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Dolar AS mencapai level tertinggi baru 20 tahun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena sentimen penghindaran risiko yang sebagian berasal dari kekhawatiran atas kemampuan Federal Reserve untuk memerangi inflasi yang tinggi mendorong daya tarik safe-haven greenback.

Dolar telah meningkat selama lima minggu berturut-turut karena imbal hasil obligasi pemerintah AS telah naik di tengah ekspektasi The Fed akan agresif dalam mencoba menekan inflasi.

Pada Senin (9/5), Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bank sentral AS mungkin tidak mendapatkan banyak bantuan dari pelonggaran rantai pasokan seperti yang diharapkan dalam membantu mendinginkan inflasi.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dia sudah melihat tanda-tanda memuncaknya tekanan pasokan dan itu akan memberi ruang bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga setengah poin persentase untuk dua hingga tiga pertemuan kebijakan berikutnya, tetapi tidak ada yang lebih besar.

Juga berkontribusi pada nada defensif adalah perang yang sedang berlangsung di Ukraina dan kekhawatiran tentang meningkatnya kasus COVID-19 di China.

"Saat ini, sepertinya Anda memiliki tiga pendorong di sini yang akan terus memberikan dolar dengan pijakan yang kuat," kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda di New York.

"Ada keyakinan bahwa Anda tidak akan melihat salah satu faktor risiko utama teratasi, jelas tidak minggu ini, dan itu mungkin akan membuatnya rumit untuk mengakhiri kekuasaan dolar."

Indeks dolar turun 0,135 persen pada 103,630 setelah menyentuh 104,19, level tertinggi sejak Desember 2002, dengan euro naik 0,15 persen menjadi 1,0567 dolar.
 

Halaman :
Tags
SHARE