SHARE

Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma

CARAPANDANG - Aktivis Komunitas Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) Lieus Sungkharisma mengapresiasi kerja Kejaksaan Agung (Kejagung) RI yang telah membongkar praktik mafia minyak goreng. 

Namun, dia meminta kepada Kejagung agar membongkar kasus tersebut sampai ke akar-akarnya. Jangan berhenti pada level Dirjen. 

“Saya yakin Pak Dirjen itu pastilah tidak bermain sendiri. Tentu ada pihak lain di Kemendag yang terlibat,” katanya di Jakarta, Rabu (20/4).

Dia mengatakan dengan ditangkapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Indasari Wisnu Wardhana, seharusnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi merasa malu dan dengan legowo mengundurkan diri.

“Ini membuktikan dia sebagai menteri tidak mampu mengawasi kinerja anak buahnya. Jadi, kalau dia punya malu, harusnya dia mengundurkan diri,” katanya.

Tapi, katanya  budaya mundur karena gagal bekerja belum menjadi tradisi di Indonesia. “Yang ada malah maju terus pantang mundur,” katanya sambil tertawa.

Saat ini, masyarakat tinggal menunggu apa yang akan dilakukan Mendag setelah para mafia itu ditangkap. Apakah harga minyak goreng akan turun atau sebaliknya, makin langka dan harganya selangit. 

“Kalau harga tetap tidak turun, maka tak ada gunanya para mafia itu ditangkap,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Kejagung RI telah menetapkan empat tersangka kasus mafia minyak goreng. Dari empat tersangka itu, satu di antaranya adalah Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indasari Wisnu Wardhana.

Sedang tiga tersangka lainnya adalah S selaku Senior Manager Corporate Affairs PT Permata Hijau Group, TS selaku General Manager PT Musim Mas, dan Komisaris Wilmar Nabati Indonesia berinisial PT. 

Tags
SHARE