SHARE

CARAPANDANG - 

Time blindness adalah kesulitan mengenali atau memperkirakan waktu yang telah berlalu. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah dalam manajemen waktu karena kesulitan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu tugas.

"Time blindness adalah ketika Anda tidak memperhatikan waktu dan tidak dapat merencanakan waktu dengan cara yang efektif," ucap Dr Elena Touroni, seorang konsultan psikolog dan salah satu pendiri The Chelsea Psychology Clinic kepada Harper's Bazaar.

"Anda merasa mudah lupa waktu dan kesulitan dengan efisiensi waktu dalam mengatur tanggung jawab sehari-hari." Ini adalah konsekuensi alami dari hiperfokus, yaitu ketika terlalu asyik dan tenggelam dalam aktivitas yang dilakukan sehingga Anda memblokir semua hal lain yang ada di sekitar. Waktu seolah bergerak lebih cepat ketika Anda terlibat dalam sesuatu yang dinikmati.

Sebaliknya, waktu bagaikan berhenti bergerak ketika Anda melakukan suatu hal yang tidak digemari. Terdapat alasan ilmiah untuk hal ini, kata spesialis kesehatan perilaku pediatrik Michael Manos, PhD. "Ketika Anda melakukan sesuatu yang sangat digemari, otak bekerja secara berbeda daripada ketika Anda melakukan sesuatu yang kurang menyenangkan," jelasnya kepada Cleveland Clinic.

Dikutip dari Cleveland Clinic, Manos mengatakan time blindness bukanlah diagnosis atau gejala tertentu, melainkan cara umum untuk berbicara tentang fenomena lupa waktu. Ini juga dapat berdampak lebih ekstrem bagi sebagian orang.

"Semua orang pernah mengalami time blindness di suatu waktu," kata Manos. "Kita semua bisa terjebak dalam sesuatu. Namun, beberapa orang dengan ADHD lebih rentan mengalami kesulitan untuk dapat menilai berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu atau malah lupa waktu.

" Seseorang dengan ADHD kesulitan dalam memfokuskan perhatian. Di sisi lain, mereka juga dapat hiperfokus terhadap suatu kegiatan tertentu dan jadi lupa waktu, jelas Manos.

"Meskipun bentuknya berbeda-beda, ini adalah tanda tingkat kepekaan terhadap waktu yang rendah, yang biasa digunakan dalam konteks ADHD atau ADD, tetapi juga terlihat pada orang yang tidak diagnosis," jelas Yasuhiro Kotera, pemimpin akademis dalam konseling, psikoterapi dan psikologi di University of Derby.

"Orang dengan time blindness cenderung fokus hanya pada saat 'sekarang', dan kurang fokus akan masa lalu dan masa yang akan datang."

Elena menuturkan bahwa selalu terlambat adalah salah satu tanda bahwa Anda memiliki time blindness. "Namun, saya pribadi percaya bahwa ada sejumlah alasan psikologis untuk keterlambatan, kebutaan waktu hanyalah salah satunya.

Terlambat juga bisa menjadi konsekuensi dari hubungan individu seseorang dengan waktu, misalnya seberapa banyak Anda berusaha untuk mencapai dan seberapa realistis harapan itu," tangkasnya.

Time blindness dalam tingkat parah dapat berakibat buruk terhadap hubungan sosial serta pekerjaan. "Jika Anda memiliki time blindness, kemungkinan Anda akan dianggap tidak dapat diandalkan karena melewatkan tenggat waktu atau terlambat bertemu teman," ucap Yasuhiro.

Dalam konteks profesional, hal-hal ini dapat menyebabkan evaluasi performa rendah, yang kemudian dapat mengakibatkan Anda kehilangan kepercayaan diri serta pekerjaan." Yashiro mengatakan, beberapa orang sebenarnya sadar memiliki time blindness, dan merasa malu ketika orang lain mengetahuinya.

Ketika ini terjadi, orang tersebut dapat menjadi sangat hancur, misalnya, mengatakan dan percaya bahwa seluruh identitasnya tidak berharga dan tidak pantas diterima dan dicintai.

Namun, Yashuro mengingatkan bahwa kondisi ini berkaitan dengan perilaku, bukan identitas. "Ini adalah tentang hubungan antara waktu dan perilaku Anda, bukan tentang siapa Anda."

Manos mengatakan bahwa mengatur pengingat dapat membantu Anda mengatur waktu dan mengatasi time blindness. Cobalah tips yang dibagikan Cleveland Clinic ini:

1. Setel timer di ponsel atau perangkat lain untuk mengingatkan Anda bahwa sudah waktunya untuk melakukan aktivitas lain.

2. Perhatikan ketika Anda akan melakukan aktivitas yang cenderung mengambil fokus Anda. Cobalah untuk menghindari kegiatan-kegiatan tersebut ketika Anda tidak punya banyak waktu, misalnya sebelum tidur atau            rapat.

3. Cobalah teknik 'jika-maka'. Tetapkan tujuan untuk dicapai sendiri, seperti membuat makan malam. Jika melakukannya, maka Anda juga harus melakukan hal berikutnya yang ada dalam daftar Anda, seperti membaca        10 halaman buku. Semua orang bisa lupa waktu. Tidak masalah jika itu terjadi karena Anda melakukan sesuatu yang menyenangkan. Akan tetapi, jika hal tersebut mulai mengganggu prioritas lain dalam hidup Anda,           inilah saatnya untuk mempertimbangkan beberapa perubahan. Jika Anda hidup dengan ADHD dan mengalami time blindness yang mengganggu keseharian, segera konsultasikan dengan dokter.




Tags
SHARE