SHARE

SMP Al-Hikmah Surabaya (ditpsmp)

CARAPANDANG.COM – Menelitilah dan peduli. Jargon itu layak disematkan kepada Qotrunnada Syifa, Annisa Pramono, Aqeela Legawa. Melalui penelitiannya yang berjudul Peran Media Pa-Delay dalam Meningkatkan Motorik dan Sikap Sosial Anak Autis di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran media Pa-Delay dalam meningkatkan motorik dan sikap sosial anak autis di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Sedangkan definisi anak autis adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial, komunikasi verbal – non verbal imajinasi, fleksibilitas, kognisi dan atensi sehingga membutuhkan perhatian yang lebih besar dan perlakuan khusus yang berbeda dari anak normal. Anak autis memiliki hambatan dalam berkomunikasi dan berinteraksi sosial, sehingga anak autis dianggap tidak kreatif.

Berdasarkan data Unesco tahun 2011 anak autis di seluruh dunia berjumlah 35 juta orang. 6 dari 1000 orang di dunia rata-rata menderita autis. Anak autis kesulitan untuk menunjukkan kreativitas mereka, dikarenakan lingkungan sekitar yang kurang mendukung.

“Kami ingin membantu anak-anak yang punya kekurangan,” kata Annisa Pramono usai Upacara Penutupan dan Penganugerahan Pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP di Surabaya Suites Hotel, Rabu (25/7/2018) seperti dilansir situs ditpsmp.

Lantas apakah yang dimaksud dengan Pa-Delay? Pa-Delay merupakan media yang terdiri dari papan, cat akrilik, lem, napkin dan clay, dengan aktivitas yang dilakukan adalah mengecat (PAint), memberi lem, merobek, menempel (DEcoupage), dan membentuk (cLAY), sehingga disingkat dengan Pa-Delay. Pa-Delay melibatkan kegiatan motorik seperti mengecat, memberi lem, merobek, menempel, dan membentuk sesuai pola. Media Pa-Delay juga dapat mengurangi perilaku autis karena melibatkan emosi, komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Media Pa-Delay juga dapat meningkatakan kreativitas anak autis karena diperoleh hasil karya yang tidak kalah nilainya dengan anak normal.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2018. Penelitian ini dilakukan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi penelitiannya seluruh siswa autis dari Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya. Sedangkan sampelnya adalah 4 siswa autis dari berbagai jenjang di Sekolah Inklusif Galuh Handayani Surabaya.

Penelitian dari para pelajar SMP Al-Hikmah Surabaya ini mendapatkan apresiasi dari para dewan juri Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) SMP 2018. Ketiga pelajar tersebut mendapatkan medali perunggu pada ajang OPSI SMP 2018 bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Seni.