SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG.COM - Jika menelusuri lembaran historis, maka masa awal Orde Baru membawa sejumlah getah ekonomi Orde Lama. Seperti diungkap Donald K.Emmerson, Indonesia Beyond Soeharto (2001) sebagai berikut: utang negara sebesar 2,5 miliar dollar AS, inflasi mencapai 650%, cadangan devisa menciut sampai nol (pada 1965), kelangkaan barang-barang di pasar, melambungnya harga kebutuhan pokok, antrian panjang untuk mendapatkan makanan. Benjamin Higgins seorang ekonom memandang Indonesia tahun 1966, “Pasti harus dianggap sebagai kegagalan ekonomi nomor satu di antara negara-negara besar yang sedang berkembang.”

Secara politik, Orde Lama memberikan referensi kebijakan bagi pemerintahan era berikutnya. Simaklah data yang diungkap dalam riset Susan Pinch dan Daniel S. Lev mengungkapkan bahwa semenjak tahun 1945 sampai dengan tahun 1965 sistem politik Indonesia telah mengalami 25 kali pergantian kabinet. Hanya 7 kabinet yang dapat bertahan selama 12 sampai dengan 23 bulan; 12 kabinet bertahan selama 6 sampai dengan 11 bulan; dan 6 kabinet bertahan selama 1 sampai dengan 4 bulan. Sementara itu Michael C.Hudson dan Charles Lewis Taylor mengungkapkan bahwa selama 1948-1967 telah terjadi 20 kali pergantian kekuasaan eksekutif, atau rata-rata 1 kali pergantian setiap tahun.