SHARE

Foto: Antara

CARAPANDANG.COM, Tanjungpinang - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyebutkan, dengan kondisi geografis yang terdiri atas 2.408 pulau, daerah itu memiliki potensi perikanan sebesar 1,1 juta ton per tahun dan baru termanfaatkan 3,3 persennya.

Kepri menghasilkan berbagai komoditas ekspor unggulan seperti lobster, kepiting, ikan kerapu, ikan betutu, udang belalang, gonggong, kerang, rumput laut, udang vaname, dan ikan tenggiri.

Ansar, saat bertemu Jubir Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Muryadi di Natuna, Kepri, Selasa mencontohkan Kepulauan Natuna, yang kaya sumber daya laut, telah menarik minat nelayan mulai dari Pantura Jawa hingga asing yang masuk secara ilegal.

Adapun nelayan asli Natuna, katanya, mayoritas masih menangkap dengan cara tradisional.

"Nelayan di sana sebenarnya tangguh karena mereka turun-temurun dari keluarga nelayan. Di Natuna dan Anambas, ada 12 ribu lebih nelayan," ujarnya.

Ansar terus mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing para nelayan melalui pemberdayaaan dan pelatihan-pelatihan. Nelayan-nelayan muda akan dikirim ke sekolah teknik pelayaran agar mampu menahkodai kapal-kapal besar.

"Tinggal sistemnya, bagi hasilnya, nanti bentuk badan usahanya bersama seperti koperasi. Saya yakin itu bisa terwujud," ucap Gubernur.

Tak cuma perkara sumber daya manusia, ia menyebutkan, Kepri juga perlu menyiapkan infrastruktur jika ingin industri perikanan maju. Dermaga sudah tersedia di pulau-pulau, tapi akses jalannya perlu diperbaiki agar kendaraan besar untuk kebutuhan industri bisa beroperasi.

"APBD kami Rp3,7 triliun, relatif kecil untuk mengurus provinsi kepulauan seperti Kepri," ujarnya.

Halaman :
Tags
SHARE